Ungkapan para sahabat..

Saidina Umar r.a berkata, "Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita."
Abu Hurairah r.a. berkata, "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentera. Jika raja itu baik, maka akan baik pula lah tenteranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tenteranya".
Iman itu ialah ketaqwaan kepada Allah, penuh khauf dan raja'. Jadi apabila kita ditimpa ditimpa sesuatu musibah atau ujian pintalah kepada Allah agar dibesarkan iman untuk kita hadapinya bukan diminta dikecilkan masalah yang kita hadapi.

Saturday, February 26, 2011

‎10 GOLONGAN MANUSIA YANG DITOLAK SOLATNYA OLEH ALLAH

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: "Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara solat maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya dan juga tidak menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya''.

Rasullullah SAW juga telah bersabda yang bermaksud: ''10 orang yang solatnya tidak diterima oleh Allah SWT ialah :

1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.

2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.

3. Orang lelaki yang minum arak tanpa meninggalkannya (bertaubat).

4. Orang lelaki yang menjadi imam padahal orang yang menjadi makmum membencinya.

5. Anak lelaki yang melarikan diri dari rumah tanpa izin kedua ibu bapanya.

6. Orang perempuan yang suaminya marah/ menegur kepadanya lalu si isteri memberontak.

7. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim serta menganiyai.

8. Orang perempuan yang tidak menutup aurat.

9. Orang yang suka makan riba.

10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perubatan keji dan mungkar.

Sabda Rasullullah SAW yang bermaksud: ''Barang siapa yang solatnya tidak dapat menahan daripada melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesunggunya solatnya itu hanya menambahkan kemungkaran Allah SWT dan jauh dari Allah SWT ".

Titipan Buat Wanita


"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.
Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..
Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

Wanita Yang Indah


Aduhai wanita... Sungguh mahal dirimu di mata lelaki, tetapi mengapa masih ada lagi yang tidak menyedari? Dirimu sungguh agung di mata lelaki dan terlalu mulia di sisi Penciptamu. Namun itu semua hanya jika kau tahu mengagungkan dan memuliakan dirimu sendiri.
Menjadi wanita adalah satu anugerah yang paling indah. Seharum mana pun wangian kasturi tidak mampu menandingi wangian budi pekertimu, lembutnya gumpalan kapas masih tewas dek kelembutan tingkahmu. Halusnya butiran pasir yang menjadi peneman setia si pantai masih tidak dapat menandingi halusnya tuturmu.
Duhai wanita... Sebenarnya maruah diri yang kau galas lebih berat daripada bongkah-bongkah batu yang besar. Kau menepis dengan penuh sabar setiap godaan nafsu dunia yang datang bertubi-tubi hingga hampir mengheretmu ke kancah yang penuh onak duri. Percayalah wanita, akan ada bahagia di akhir kesengsaraanmu asal saja kesabaran menjadi bentengmu.
Wanita ku... Terima sahaja cemuhan dan makian yang muncul bederu -deru ibarat halilintar yang singgah di cupingmu, terima saja itu dengan senyuman dan ambil saja sebagai halwa telinga yang mengajarkan mu erti kesabaran. Itu sebenarnya dendangan sumbang dari bibir-bibir sumbing yang ingin melihat mu tersungkur. Percayalah akan ada berita manis yang singgah dicupingmu suatu masa nanti asal saja gunung kesabaranmu tidak pernah kau tarah.
Saudara wanitaku, iman mu adalah perisai, agamamu adalah landasanmu di setiap langkah yang kau atur. Jangan sesekali kau biarkan anasir songsang memperkotak-katikkan imanmu apatah lagi agama yang kau kandung hanya kerana nikmat duniawi semata-mata. Jangan kau gadaikan maruahmu yang tidak ada galang gantinya hanya kerana mengejar sesuatu yang tidak mungkin bisa kau kendong.
Andai kata kau tersungkur, segeralah bangkit dan sekiranya kau tersasar jauh dari landasan hidupmu, atur kembali langkahmu bersama titipan iman dan mulakan dengan langkah yang baru. Sedangkan Sang Jentayu yang kepatahan sayapnya masih bisa hidup bertongkat paruh apatah lagi kau yang dianugerahkan akal fikiran. Jangan bersedih wahai wanita, andai apa yang kau ingini tidak kau beroleh di dunia, percayalah syurga itu sentiasa menantimu.
Bulatnya iman dan taqwa Sumaiyah ketika dihunuskan tombak ditubuhnya, demikian jugalah bulat imanmu harus kepada Penciptamu. Peganglah kata kata ini, "Kau sebenarnya tidak akan tersasar seandainya keimananmu kau jadikan sebagai tunjang dalam kehidupan".
Wanita, biar tawadukmu lebih menggungung daripada kejelitaanmu, biar keayuanmu terpancar dek kerana lemah gemalainya perilaku. Biar kebijaksanaanmu terpampang oleh tingginya ilmumu. Jangan sesaat pun kau lupa setianya Masyitah pada Tuhannya, agungnya kasihKhadijah kepada agamanya dan perjuangan srikandi-srikandi agama terdahulu.
Jadikan agamamu sebagai tunjang yang memperkasakan akidahmu.Biar kesabaranmu menjadi benteng perjuanganmu dan lebarkan imanmu dengan sejuta lapis sifat mahmudah. Jadilah kita wanita paling bahagia.

Milikilah Sifat Malu!


Zaman mutaakhir telah menampakkan kita akan banyak kepincangan perilaku, merosotnya akhlak dan tersebarnya kemaksiatan.
Sebahagian manusia telah hilang rasa malunya kepada orang lain. Disebabkan hilangnya perasaan malu, pelbagai tingkah laku tidak senonoh telah ditonjolkan ke tengah-tengah masyarakat.
Malu adalah sebahagian daripada iman.
Sifat malu sangat penting untuk dimiliki oleh setiap muslim.  Malah Nabi sallAllahu 'alaihi wasallam sendiri merupakan insan yang sangat pemalu.
Diriwayatkan oleh Bukhari bahawa Nabi sallAllahu 'alaihi wasallam lebih malu sifatnya dari seorang gadis yang di dalam pingitannya.
Pentingnya memiliki sifat malu.  Ini adalah kerana dengan perasaan malu yang terdapat pada diri, seseorang muslim akan mencegah dirinya dari membuat perkara yang dilarang. 
Dia akan malu untuk melakukan perkara tidak senonoh dan bermaksiat. Dia akan malu untuk pergi ke tempat yang tidak sepatutnya. Dia akan malu untuk cuba-cuba sesuatu yang mungkar.  Dia akan malu menzahirkan perilaku buruknya.  Kerana malu telah menjadi perisai dirinya.
Dari Abu Mas'ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri rodhiyallohu 'anhu Dia berkata: Rasulullah sallAllahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
"Sesungguhnya sebahagian ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: 'Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu." - (HR Bukhari)
Ajaran para nabi sejak dulu hingga nabi terakhir, Muhammad sallAllahu 'alaihi wasallam ada sebahagiannya telah luput.  Namun, malu adalah antara ajaran yang tidak luput hingga sekarang.  Ini menunjukkan bahawa malu mempunyai nilai yang tinggi di dalam agama.
"Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu" bukanlah kata-kata galakan untuk manusia berbuat sesuka hati. Tetapi ia bermaksud ancaman buat manusia yang tidak mempunyai perasaan malu untuk berbuat kerosakan dan kemaksiatan.
Maksud ayat tersebut juga adalah ingin memberitahu bahawa malu adalah perisai kepada diri seseorang. Tanpa malu, seseorang akan terdedah untuk melakukan kemaksiatan.
Pernah diriwayatkan bahawa terdapat seorang Ansar yang memberikan nasihat kepada sahabatnya tentang malu. Beliau menyalahkan sahabatnya yang selalu malu dalam banyak hal.
Kebetulan ketika itu Rasulullah sallAllahu 'alaihi wasallam sedang lalu dan terdengar perbualan mereka berdua. Baginda sallAllahu 'alaihi wasallam telah memberi pesan kepada orang yang memberi pesan kepada sahabatnya, dengan berkata: 
"Biarkanlah dia, kerana malu itu sebahagian daripada iman."
Malah Nabi sallAllahu 'alaihi wasallam pernah bersabda tentang malu yang mafhumnya:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: 
"Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman." (Shahih Muslim No.50)
Hadis riwayat Imran bin Husaini ra., ia berkata: Nabi saw. pernah bersabda:
"Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan." - (Shahih Muslim No.53)
Muslimin-muslimat sekalian,
Antara faktor kepincangan nilai di dalam masyarakat adalah hilangnya rasa malu dari dalam diri. 
Anak akan mula mengangkat suara dan kurang ajar terhadap ibubapa akibat lunturnya malu.
Pelajar mula tidak hormat kepada gurunya apabila sudah hilang malu.
Lelaki mula melangkah ke tempat maksiat akibat dia membuang perasaan malu. 
Perempuan mula tidak sopan di khalayak ramai kerana pudarnya malu. 
Si gadis mula mempamerkan diri di khalayak ramai apabila kendurnya malu. 
Pasangan bercinta mula berjumpa dan bercanda kerana mereka sudah tidak malu. 
Orang ramai mula meminta-minta jawatan apabila cairnya malu. 
Pengguna jalan raya mula melanggar peraturan jalan raya dan bersikap tidak beradab apabila kurang rasa malu. 
Masyarakat mula dihinggapi perasaan ingin popular seperti artis dan menyanyi melalak terlolong akibat tidak malu. 
Pemimpin mula menganggap jawatan dan amanah sebagai batu loncatan mengaut keuntungan apabila pudarnya malu.
Pemerintah mula melakukan kezaliman, juga akibat dari hilangnya rasa malu.  Dan macam-macam lagi.
Pendek kata, apabila rasa malu mula sedikit demi sedikit hilang dari seseorang, maka terbukalah pintu kemaksiatan dan fitnah bakal bermaharajalela. Sebab itulah sifat malu penting untuk seseorang jaga dan pelihara.
Jangan terpengaruh dengan sistem pendidikan barat yang mengajar anak-anak mereka agar tidak malu. "Just Do It" antara kata-kata popular di kalangan remaja dan masyarakat.  Walaupun ada kebaikannya kepada diri dan masyarakat akan kata-kata itu, namun ia perlu diperhalusi.  Agar kaum muslimin tidak lari dari nilai agama yang diajar Rasulullah sallAllahu 'alaihi wasallam.
Walaupun kita ummat ISLAM disuruh untuk memiliki sifat malu, namun dalam bab menuntut ilmu dan menyatakan yang haq kita seharusnya tidak terlalu dikongkong malu. 
Malah, wanita-wanita ketika zaman Rasulullah sallAllahu 'alaihi wasallam tidak menghalangi diri mereka dari bertanya dan mendalami ilmu pengetahuan.  Mereka tidak malu dalam menuntut ilmu.  Sifat ini wajar kita contohi.
Malah dalam pepatah Melayu juga ada mengatakan bahawa "Malu bertanya sesat jalan".  Ini menunjukkan bahawa dalam mengeluarkan diri dari kejahilan dan kekaburan, jangan kita malu untuk bertanya dan menimba ilmu. 
Selain itu, rasa malu untuk melakukan kebaikan juga tidak patut ada di dalam diri manusia.  Kerana ALLAH subhanahu wata'ala menyuruh hamba-hambaNYA agar berlumba-lumba membuat kebaikan.
Letaklah rasa malu di tempat yang sepatutnya.  Malulah dalam kebanyakan hal, namun dalam bab ilmu, menyatakan kebenaran dan mengejar ganjaran untuk berbuat kebaikan jangan pula malu menghalangi diri kita. 
Namun, sifat malu tidak boleh juga dibuang apabila membuat ketiga-tiga perkara kebaikan tersebut.  Ini kerana malu akan menjadi sempadan diri agar tidak melampaui batas, walaupun dalam hal membuat kebaikan.
Mudah-mudahan ALLAH subhanahu wata'ala memberikan hidayah dan taufiqNYA kepada kita semua, amin.

Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi) Batalkan Amal, Rosakkan Iman


Kita memang sudah mengelak daripada menyembah tokong dan berhala, tetapi bagaimana pula dengan penyembahan manusia kepada 'berhala-berhala' hati? Itulah bahayanya syirik khafi yang tersembunyi di dalam hati.
Kita begitu yakin dan mengakui masih kebal iman dalam diri dan sama sekali tidak syirik terhadap Allah SWT apabila tidak pernah menyembah berhala dan apa jua dewa. Sebabnya perbuatan tersebut sudah diketahui umum boleh menyebabkan seorang Muslim menjadi murtad dan keluar dari Islam. Mudahnya, kebanyakan masyarakat Islam meletakkan perkara itu sebagai sempadan dari terjadinya hal yang merosakkan keimanan. Dan ada juga yang faham, hanya perbuatan sedemikian sahaja boleh sebabkan syirik.
Itu syirik jali yang setiap umat Islam cuba elak daripada melakukannya. Tetapi dalam berjaga-jaga itu, syirik khafi atau syirik tersembunyi sebenarnya dilakukan setiap hari oleh kebanyakan orang Islam. Kita memang sudah mengelak daripada menyembah tokong dan berhala, tetapi bagaimana pula dengan penyembahan manusia kepada 'berhala-berhala' hati? Itulah bahayanya syirik khafi yang tersembunyi di dalam hati. Ini terjadi dan dilakukan samaada kita sedari atau dilakukan didalam keadaan tidak sedar.
Menurut penerangan para Arifin Billah (pakar agama), antara sembahan-sembahan hati yang paling lumrah bagi manusia ialah:
i) penyembahan kepada nafsu/diri sendiri
ii) penyembahan kepada dunia dan perhiasannya
iii) penyembahan kepada pangkat dan kekayaan
iv) penyembahan kepada kedudukan dan jawatan
v) penyembahan kepada wanita
vi) tawakal kepada kekuatan diri atau kekuatan makhluk
vii) tawakal kepada kehebatan sains dan teknologi dan lain-lain
Segelintir umat Islam menganggap syirik khafi sebagai perkara kecil sahaja. Namun pandangan sebeginilah yang mengundang bahaya yang lebih besar. Menurut tafsiran ulama-ulama tasawuf, syirik khafi walaupun tidak membatalkan iman namun memberi kesan kepada amal dan boleh merosakkan keimanan jika dibiarkan berlaku dan menjadi pakaian umat sehari-hari.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
"Syirik yang dilakukan umat ku lebih tersembunyi daripada semut halus yang merayap di atas batu yang besar." (Riwayat Al Hakim)
Penyembahan kepada berhala-berhala hati ini juga menyebabkan manusia menjadi bongkak dan riak tanpa disedari. Terlalu yakin terhadap kelebihan diri sendiri. Perbuatan sebegini sebenarnya mengundang resah kepada Rasulullah sebagaimana sabdanya:
"Sesungguhnya yang paling aku khuatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil (syirik khafi), riya'. Pada hari kiamat, ketika memberi balasan manusia atas perbuatannya, Allah berfirman, "Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tujukan amalanmu kepada mereka di dunia. Lihatlah, apakah engkau dapati balasan di sisi mereka?" (Riwayat Imam Ahmad)
Benar dalam kehidupan, kita selalu memandang hal yang besar tanpa mempedulikan perkara-perkara kecil. Namun perlu diketahui yang kecil dan halus itulah lebih mudah menyerang dan merebak sehingga akhirnya kita terperangkap tanpa sedar. Sungguhpun syirik khafi tidak membatalkan iman seseorang, tetapi jika dibiarkan ia boleh mencederakan tauhid dan pengesaan terhadap Allah.
Jangan terlampau yakin bila kita tidak pernah menyembahkan tuhan lain selain Allah, kita bebas dari melakukan syirik. Ketahuilah bahawa perjuangan melawan sifat-sifat jahat dalam hati terutamanya syirik khafi adalah jihad sepanjang hidup. Jangan terhenti dari jihad ini kerana sejarah telah membuktikan manusia-manusia alim juga boleh tewas dengan rayuan iblis dan syaitan. Sehingga hati dan iman menjadi binasa.
Oleh itu berhati-hatilah dengan perbuatan, pengungkapan serta kata hati kita setiap hari. Apa jua yang terjadi dan berlaku semuanya atas kehendak dan kuasa Allah SWT jua. Bukan atas kehebatan dan keupayaan diri sendiri, benda mahupun makhluk lain yang sebenarnya tidak punya kuasa apa-apa!
Bentuk-Bentuk Syirik Khafi
Terlalu banyak syirik khafi berlaku meliputi diri kita sendiri atau yang bersangkut dengan makhluk lain. Kebanyakannya berlaku dalam keadaan kita lalai daripada mengingat Allah.
1) Bergantung Hati Kepada Sesuatu Selain Allah
Syirik khafi jenis ini sangat lumrah dalam urusan kehidupan seharian. Apabila seseorang melihat dirinya melakukan ibadah yang banyak,atau melihat dirinya mempunyai kebijaksanaan dan kehebatan sehingga berjaya memperoleh suatu kebaikan.
Atau menyandarkan sesuatu kebaikan yang diperoleh disebabkan manusia lain atau benda lain yang di jadikan oleh Allah seperti ubat-ubatan atau ketinggian sains dan teknologi dan sebagainya.
Contoh 1 :
Seorang lelaki yang telah sembuh dari sakit, merasakan ubat yang dimakan itulah yang menyembuhkan penyakitnya.
Contoh 2 :
Seorang Pengarah Syarikat yang berjaya membawa kejayaan kepada syarikat merasakan kejayaan tersebut dicapai hasil usahanya dan dibantu oleh pekerja-pekerja lain.
2) Ujub
Menurut pengertian yang diberi oleh Imam Al-Ghazali ;
"Ujub adalah rasa hairan dengan diri atau membanggakan diri atau merasai aman dengan adanya suatu kelebihan nikmat pada diri seseorang. Terjadi 'ujub adalah didalam hati, tanpa terzahir sifat rasa bangga dirinya pada tingkah laku atau perkataan."
Contoh 1 :
Seorang melakukan solat larut malam lalu berkata di dalam hati, " Hairan aku dapat melakukan ibadat yang begitu banyak."
Contoh 2 :
Seseorang wanita yang cantik berasa betapa hebatnya diri dengan kecantikan tersebut.
3) Riya'
Riya' dalam beramal adalah melakukan sesuatu amal atau kebajikan dengan niat mendapat pujian makhluk atau bertujuan mendapat pangkat dan kedudukan.
Tiga keadaan berlaku Riya' pada hati seseorang yang melakukan beribadat/melakukan kebajikan.
Niat hati seseorang perlu di awasi pada 3 keadaan ketika beramal.;
1)   Pada permulaan melakukan ibadat.
2)   Ketika sedang melakukan ibadat.
3)   Setelah selesai melakukan ibadat.
Kebanyakan orang beramal biasanya ikhlas pada permulaan ibadatnya.  Tetapi gangguan riya' datang ketika sedang beramal atau sesudah beramal. Dengan demikian seseorang wajib berhati-hati dengan bisikan syaitan yang sentiasa cuba mewaswaskan hati supaya berubah niat.
4) Takabbur (Membesarkan Diri)
Takabur adalah membesarkan diri, merasai diri lebih hebat, lebih mulia, lebih tinggi dari orang lain.  Sifat ini lahir dari hati dan ada kalanya terzahir dalam perkataan dan perbuatannya. Takabur adalah mencabar kekuasaan Allah : Sabda Rasulullah SAW, Firman Allah idalam Hadis Qudsi,
"Takabur itu selendangku dan Kebesaran itu kain sarung Ku. Maka barang siapa bertengkar dengan Aku pada salah satu dari yang dua itu, nescaya Aku campakkan dia dalam neraka jahannam. Dan Aku tidak pedulikan." (Riwayat Muslim)
Punca wujudnya takabur pada diri seseorang adalah disebabkan wujudnya suatu kelebihan atau dia merasa kesempurnaan berbanding manusia lain.
1. Takabur dengan Ilmu.
2. Takabur dengan Amal
3. Takabur dengan tubuh badan – kecantikan,  kekuatan dan lain-lain
4. Takabur dengan harta,  anak dan kekayaan dunia.
5. Takabur dengan banyak pengikut
6. Takabur dengan kemuliaan keturunan.
7. Takabur dengan kekuasaan